Diskominfo, SP Gumas – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, didampingi Waki Bupati Gunung Mas Efrensia L.P Umbing dan Sekretaris Daerah (Sekda) Yansiterson melakukan acara penen jagung hibrida tahun 2019. Pada lahan kelompok tani (poktan) Sentol Jaya di area sekata juri Kurun Sebrang.
“Panen jagung hibrida merupakan
perencanaan hal yang sangat krusial, karena peningkatan kinerja
pembangunan pertanian hanya dapat dicapai apabila didahului dengan
peningkatan kualitas perencanaan yang disusun secara terpadu dalam
kerangka pembangunan pertanian nasional ujar Jaya, Rabu (20/11/2019).
Sektor pertanian dalam arti luas harus
menjadi sektor terdepan dalam upaya mengentaskan kemiskinan, perannya
tidak hanya dari segi peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan
kerja namun juga menjaga stabilitas haraga pangan yang didukung oleh
penyedia stok pangnan.
“Dengan adanya panen jagung hibrida ini,
akan meningkatkan pemanfaatan lahan kering dan lahan sawah. Disini
tentu juga diperlukan keterlibatan masyarakat, untuk turut serta dalam
program pemerintah di bidang pangan, khusnya menyukseskan swasembada
pangan,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tananam
Pangan dan Holtikultura Yeremia, mengatakan, pengembangan sektor tanaman
pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan
ekonomi pada masa yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber
penghasilan devisi yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi
sebagian besar penduduk Indonesia.
Pengembangan tanaman jagung hibrida di
Kabupaten Gunung Mas tahun 2019 dengan luas lahan 360 Hektar.
Pengembangan tersebut terbagi di 6 Kecamatan wilayah Kabupaten Gunung
Mas yang memiliki potensi.
“Kecamatan Kurun dengan luas lahan 169
Hektar, Kecamatan Sepang luas lahan 38 Hektar, Kecamatan Mihing Raya
dengan luas lahan 38 hektar, Kecamatan Tewah dengan luas lahan 91
hektar, Kecamatan Rungan Hulu dengan luas lahan 25 hektar, Kecamatan
Rungan dengan luas lahan 76 hektar,” bebernya.
Kendala yang dihadapi oleh petani pada
pengembangan jagung hibrida tahun 2019 disebabkan musim kemarau yang
mengakibatkan terjadinya kekeringan dan pertumbuhan tanaman tidak
optimal karena sulitnya sumber air.
“Dikatakannya, tinggintya serangan
organisasi pengganggu tumbuhan seperti ulat penggerak batang dan tikus.
Belum adanya pasar yang jelas menyebabkan minat dari petani untuk
menanam jagung relatif rendah, hal ini di karenankan pada saat petani
panen tidak adanya kerjasama antara petani dan perusahaan,” pungkasnya.
Diskominfo, SP Gumas – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong,
SE., M.Si menghadiri rapat paripurna ke-11, masa persidangan I tahun
sidang 2019 dengan agenda pandangan naskah berita acara persetujuan
bersama kepala daerah dan DPRD, tentang Reperda APBD Tahun anggaran
2019.
“Rapat paripurna DPRD Kabupaten Gunung
Mas pada hari ini, merupakan agenda terakhir dalam siklus dan mekanisme
pembahasan raperda tentang APBD Kabupaten Gunung Mas tahun Anggaran
2020,” ujar Jaya Samaya Monong di Ruang Sidan DPRD, Selasa
(19/11/2019).
Menurut dia perlu diketahui juga bahwa
penyusunan APBD tahun Anggaran 2020 tetap berpadoman pada Permendagri
Nomor 33 tahun 2019 tentang pedoman penyusunan APBD tahun Anggaran
20120, yang didasarkan prinsip.
Pertama sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dan
kemampuan pendapatan daerah. Kedua tidak bertentangan dengan kepentingan
umum dan peraturan perundan-undangan yang lebih tinggi.
Ketiga berpadoman pada RKPD, KUA dan
PPAS. Keempat tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Kelimam tranparan, untuk
memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapat akses informasi
seluas-luasnya. Tentang APBD.
Keenam partisipasif, dengan melibatkan
masyarakat dan tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undan,
efisien, ekonomis, efektif, bertnggungjawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat.
“Proses demi proses yang telah kita
lalui menggambarkan adanya suatu sinergitas antara pihak eksekutif
dengan legislatif dalam kedudukannya yang sejajar dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah, merupakan mitra pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan unsur-unsur yang menjadi kewenangan daerah sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” tuturnya.
Beliau mengapresiasi, ini merupakan
prestasi yang sangat menggembirakan, kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak legislatif Kabupaten
Gunung Mas yang selanjutnya rancangan peraturan daerah Kabupaten Gunung
Mas tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah tahun 2020 segera
disampaikan kepada Guernur Kalimantan Tengah.
“Oleh sebab itu seluruh elemen
masyarakat di Kabupaten Gunung Mas bersama-sama mensukseskan dan menjaga
agar pilgub ini diajukan dari aksi-aksi provokasi, aksi-aksi pecah
belah, dan tentunya untuk mewujudkan pilgub yang aman, lancar, tertib
dan damai,” pungkasnya.
Diskominfo, SP Gumas – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar orientasi Pembina dan Musyawarah Cabang (Muscab) tahun 2019. Ini merupakan salah satu program kerja yang telah direncanakan, sekaligus memilih Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Gumas masa bakti 2019-2024.
Setelah melakukan musyawarah, terpilih
secara aklamasi sebagai Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Gumas masa bakti
2019-2024, yakni Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong.
”Setelah terpilih, segera kami akan
menyusun draf rencana kerja kwarcab gerakan pramuka selama lima tahun
kedepan, yang sejalan, seiring, dan selaras dengan program Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Gumas, kebutuhan anggota pramuka, dan masyarakat
dalam membangun daerah ini,” ucap Mimie, di Aula Hotel Zepanya, Selasa
(19/11) sore.
Mimie
Mariatie Jaya S Monong ketika menerima bendera pramuka di Aula Hotel
Zefanya Kuala Kurun, Selasa (19/11/2019) sore ( Foto : IST).
Ada beberapa misi yang akan dijalankan,
yakni meningkatkan kualitas gugus depan dan satuan karya pramuka (saka),
kualitas pembina pramuka dan pelatih, dukungan sarana dan prasarana
pendidikan dan kegiatan pramuka, kemitraan dan manajemen kwartir,
membuat wahana dan media kegiatan kepramukaan yang menarik yang
disesuaikan dengan minat anak muda masa kini, menampilkan wajah yang
lebih muda, serta tampilan pramuka yang lebih menarik.
”Melalui misi tersebut, kualitas dan
mutu kepramukaan seluruh jajaran kwarcab, kwartir ranting, dan gugus
depan dapat lebih meningkat, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kita miliki dapat sejajar dengan daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Gumas Jaya Samaya
Monong mengatakan, muscab ini merupakan perwujudan kedaulatan anggota
untuk mendapatkan hal-hal pokok dalam organisasi, yakni mengevaluasi
pertanggungjawaban pengurus kwarcab masa bakti yang lalu terhadap tugas
yang dilaksanakan, menetapkan rencana kerja dan pokok kebijaksanaan masa
bakti 2019-2024, memilih pengurus kwarcab masa bakti 2019-2024, serta
menghimpun dan merumuskan masukan dari kwartir ranting untuk
perkembangan gerakan pramuka di Kabupaten Gumas.
”Kami sangat berharap kepada ketua dan
pengurus kwarcab gerakan pramuka Kabupaten Gumas masa bakti 2019-2024,
agar dapat menjalankan roda organisasi, serta menempatkan kepentingan
organisasi tanpa memandang suku, agama, ras, maupun golongan,” ujarnya.
Dia pun mengajak seluruh Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi vertikal yang membina saka,
agar lebih meningkatkan program sebagai wadah peningkatan keterampilan
anggota, sehingga terwujud pramuka yang berkepribadian, berwatak,
memiliki jiwa bela negara dan berkarakter.
”Untuk itu, kepada semua pihak harus
selalu mengembangkan semangat pengabdian yang ikhlas, rela berkorban,
dan menolong sesama, serta mencintai lingkungan yang berlandaskan satya
dan darma pramuka,” terangnya.
Terpisah, Plt Ketua Kwarcab Gerakan
Pramuka Kabupaten Gumas Gurnady menambahkan, muscab ini juga merupakan
forum pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengurus kwarcab Gumas, serta
menyusun rencana kerja kwarcab gerakan pramuka Gumas di masa yang akan
datang.
”Muscab Gerakan Pramuka Gumas tahun 2019
dihadiri oleh masing-masing dua orang pengurus kwartir ranting
(kwarran), satu orang Dewan Kerja Ranting (DKR) yang berasal dari
sembilan ranting yang ada di Kabupaten Gumas, yakni kwarran Kurun,
Mihing Raya, Sepang, Manuhing, Rungan, Rungan Barat, Tewah, Kahayan Hulu
Utara, dan Damang Batu,” pungkasnya.
Diskominfo, SP Gumas – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya
Monong membuka secara resmi pelaksanaan Festival Tandak Intan Kaharingan
(FTIK) ke VIII tingkat Kabupaten Gumas tahun 2019, yang digelar oleh
Lembaga Pengembangan Tandak Intan Kaharingan (LPT-IK) Kabupaten Gumas,
pemerintah daerah, serta instansi terkait.
”Pelaksanaan FTIK ke VIII ini menjadi
wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya
menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai agama dan budaya,
yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kehidupan masyarakat Dayak,
khususnya Umat Kaharingan,” ucap Jaya, di GPU Damang Batu, Senin (18/11)
malam.
Menurut dia, langkah tersebut perlu
dilakukan, agar nilai-nilai agama yang positif, yang telah diwariskan
oleh para leluhur, tidak mudah luntur dan sirna oleh pengaruh budaya
luar yang negatif, sehingga dapat menyebabkan kehilangan jati diri.
”Sikap demikian bukan berarti menutup
diri pada pergaulan global yang dinamis, melainkan sebagai sikap dan
rasa tanggung jawab kita selaku pemegang tongkat estafet terhadap amanah
generasi terdahulu, untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan masa
mendatang,” ujarnya.
Dia menuturkan, atas nama pribadi dan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas sangat menyambut baik
penyelenggaraan FTIK ke VIII tingkat Kabupaten Gumas tahun 2019. Dengan
harapan dapat memberikan dampak yang positif dalam rangka penguatan
kerukunan umat beragama di Kabupaten Gumas.
”Ini sudah menjadi komitmen kita untuk
tetap mendukung setiap kegiatan festival tandak, baik tingkat kecamatan,
kabupaten, provinsi, sampai ke tingkat nasional,” tuturnya.
Dia berharap, pelaksanaan FTIK ke VIII
tingkat Kabupaten Gumas tahun 2019, berjalan lancar tanpa rintangan dan
halangan, dari awal hingga akhir, sehingga mampu menyeleksi dan
melahirkan yang terbaik dari seluruh cabang lomba, yang akan membawa dan
mengangkat nama daerah pada event provinsi berikutnya.
”Kepada seluruh peserta, semoga
senantiasa dalam keadaan sehat selama mengikuti FTIK ke VIII sampai
selesai, serta meraih prestasi terbaik. Sedangkan kepada dewan juri,
selamat bertugas dan selalu diberikan kekuatan dalam setiap mengambil
keputusan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FTIK ke
VIII tahun 2019 Ilwis mengatakan, event yang digelar mulai 18-22
November ini merupakan agenda rutin LPT-IK Kabupaten Gumas dalam dua
tahun sekali, dimana pada tahun 2017 lalu dilaksanakan di Kuala Kurun
sekaligus sebagai juara umum.
”Pelaksanaan FTIK tersebut bertujuan
untuk mewujudkan penyang pangarasang Batu Panggirik Lingu menuju
masyarakat Kabupaten Gumas yang amanah, aman, damai, dan sejahtera,”
ujarnya.
Untuk cabang lomba, yakni kandayu beregu
dan perorangan, tandak (manandak), pembacaan kitab suci panaturan dan
penerjemahannya, penyampaian pandehen (siraman rohani), cerdas cermat,
balian karunya, tarian, karungut, vocal grup lagu rohani, badeder
bernafaskan agama Hindu Kaharinga, menyiapkan sarana dan prasarana
ritual, serta eksebisi tasai saluang murik.
”Pelaksanaan lomba dilaksanakan di dua
tempat, yakni GPU Damang Batu untuk semua cabang lomba kategori dewasa
dan anak-anak, serta Aula Kantor Kementerian Agama untuk kategori remaja
putra dan putri,” tuturnya.
Dia menambahkan, peserta berasal dari
kontingen 12 kecamatan se Kabupaten Gumas dengan jumlah sebanyak 934
orang, termasuk pendamping, penggembira, peserta lomba, Ketua, dan
Sekretaris Majelis Resort Agama Hindu Kaharingan kecamatan, serta Ketua
dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Tandak Intan Kaharingan kecamatan.
”Untuk dewan juri sebanyak sembilan
orang yang berasal dari Kabupaten Gumas dan Kota Palangka Raya.
Nantinya, para juara pada setiap cabang lomba akan mendapatkan piala,
piagam, dan uang pembinaan. Sedangkan juara umum mendapatkan piala tetap
dan yang uang pembinaan,” pungkasnya.
Diskominfo, SP Gumas – Dalam rangka menyambut Sinode Umum ke XXIV Gereja Kalimantan
Evangelis Tahun 2019, panitia penyelenggara menggelar rapat pembahasan
rencana kerja dan kegiatan (lanjutan), bertempat di Chrstian Center
Kuala Kurun, Minggu (17/11/2019).
Hadir dalam rapat tersebut ketua Sinode
Umum GKE Pdt. Dr. Wardinan S. Limin, M.Th, Bupati Gunung Mas Jaya Samaya
Monong,SE., M.Si, Ketua Perwakilan Sinode Gunung Mas Rony Karlos,
S.Sos, Ketua Resort Se-Kabupaten Gunung Mas, serta masing-masing
Koordinator panitia Sinode Umum.
“Ada banyak hal nanti yang akan
diputuskan dalam sinode umum, misalya bagaimana GKE menjangkau
jemaat-jemat di pedesaan, kalau Resort yang di kota ini oke memelihara
saja tetapi jemaat-jemaat GKE yang 70 persen adalah di pedesaan, ini
harus kita robah, jadi GKE ini ada banyak perubahan-perubahan pendekatan
pelayanan,” ujarnya Wardiman.
Dia menyebutkan dalam Sinode Umum nanti
peserta yang datang berkisar 6.000 orang, yang datang dalam dan luar
negeri, belum warga GKE, belum warga masyarakat. Jadi ini ivent yang
kita persiapakan sedemikian rupa, saya percaya dan berterima kasih
panita telah mempasilitas mempersiapkan segala sesuatu bersama dengan
Pemda stemapat.
Ini dari promosi kita dan kontek GKE satu-satunya wilayah GKE yang masih mayoritas Kristen adalah Gunung Mas.
“Saya minta acara pembukaan, harus kita
persiapkan tentang budaya-budaya dimunculkan pada saat pembukaan budaya
tari-tarian karungut apapun ciri khas Gunung Mas, itu ditonjolkan supaya
dunia tau bahwa kita punya potensi, tidak hanya
persidangan-persidangan,” ungkapnya.
Dia berharap pada saat pembukaan Sinode
Umum dilapangan terbuka Stadion Mini Kuala Kurun, supaya masyarakat bisa
menyaksikan, kalau untuk gedung Chrstian Center digunakan untuk
persidangan saja.
“Berapa bulan kedepan kita rutin
pertemuan-pertemuan koordinasi apa-apa saja yang perlu dipersiapkan yang
belum rampung, kemudian persiapan panitia untuk tempat penginapan
peserta juga harus diperhatikan,” ungkapnya.
Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong
menuturkan, terkait dengan anggaran, dari proposal yang diajukan oleh
panitia, anggaran yang sudah ajukan ke DPRD Rp 1,5 Milyar untuk kegiatan
ini. tinggal mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Gunung Mas.
“Terkait anggaran kalau ada hal lain yang tidak perlu dipangkas saja, hal-hal lain yang dianggap perlu dianggarkan,” tandasnya.
Diskominfo, SP Gumas – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, SE., M.Si melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Belajar Seksi Pelayanan Anak, Kantor Majelis Jemaat GKE SION dan Pastori bertempat di Jalan Letjen S. Parman samping Gereja SION, Minggu (17/11/2019).
Turut hadir Ketua Umum Majelis Sinode Pdt. Wardinan S. Lidim, M.Th,
Ketu Perwakilan Sinode GKE Gunung Mas Rony Karlos, S.Sos, Camat Kurun
Holten, SE, Ketua BPH Majelis Resort GKE Kuala Kurun Pdt. Edison B.
Kuni, S.Th, Ketua BPH Majelis Jemaat GKE SION Pdt. Tesi Irawaty, S.Th
serta Jemaat GKE SION dan seluruh panitia pembangunan.
Yang pertama Bupati menyampaikan selamat
dan sukses atas perletakan pembangunan ruang belajar seksi pelayanan
anak remaja dan kantor Majelis Jemat serta Pastori, yang kedua dia juga
mendukung pembangunan gedung tersebut.
“Jaya Samaya Monong juga berpesan supaya
menertibkan aset-aset Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), karena kedepan
saya dengar dari laporan dari gereja diluar GKE banyak hal-hal
dikemudian hari bermasalah,” ujarnya.
Dia berharap kepada BPH Jemaat GKE SION
meskipun status tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, agar
segera mengurus legalitas tanah tersebut dalam proses lebih lanjut
pembuatan sertipikat hak milik.
Lanjut dia kedepan aset-aset GKE supaya
ditertibkan supaya bisa kita kelola dengan baik, jangan dibiarkan bisa
digunakan hal-hal yang produktif.
Yang diutamakan semangat pembagunan
fisik gedung diiringi dengan semangat pembangunan rohani jemaat,
sehingga muncul sumber daya manusia yang handal.
“Ditambahkannya saya secara pribadi,
berfokus membangun Gereja di desa-desa, selama saya menjabat sebagai
Bupati selain Pemerintah secara pribadi itu memang niat dengan Istri
saya membangun rumah ibadah di desa-desa,” tandasnya.
Semantara itu ketua panitai Drs. Edyson
D. Kenting mengatakan, adapun dasar panitia bekerja dan melaksanakan
kegiatan pembangunan ini adalah berdasarkan surat keputusan BPH Majelis
Jemaat GKE SION Kaula Kurun Nomor : 02/BPH-MJ.GKE/SN/Kep/01/2019 tanggal
3 Januari 2019 tentang Komposisi dan Personil Panitia Pembangunan
Kantor Majelis Jemaat GKE SION Kuala Kurun dan Pembangunan Kelas Sekolah
Hari Minggu (SHM).
Adapun dana gambaran biaya yang
dibutuhkan sampai dengan selesainya bangunan ini Rp. 1.675.308.000,-
Satu Milyard Enam Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Tiga Ratus Delapan Ribu
Rupiah).
Sumber dana bantuan dari BPH Majelis
Jemaat GKE SION Kuala Kurun, sumbangan sukarela anggota Jemaat, kolekte
maju kedepan setiap kebaktian minggu di Gereja SION Kuala Kurun.
pemerintah Kabupaten Gunung Mas, sponsor donator, perusahaan yang tidak
mengikat.
“Terimakasih kepada semua pihak jemaat
dan setiap Donatur yang telah membantu terlaksananya acara peletakan
batu pertama ini, kiranya Tuahan Yesus Kristus senantiasa memberikan
berkat dan kelimpahan kepada kita semuanya,” pungkasnya.