Diskominfo, SP Gumas – Balai Bahasa Kalimantan Tengah (Kemendikbud). bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas menyelenggarkan kegiatan Sosialisasi Jejaring Kemitraan Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing dilaksanakan di Aula Tampung Penyang Kuala Kurun, Jumat (5/7/2019) pagi.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan
pertama bagi pelajar BIPA mengenal bahasa Indonesia sebagai lambang
identitas nasional Indonesia, pelajar BIPA memahami bahasa Indonesia
secara ligustis (ejaan fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosakata).
Pelajar BIPA mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai ragamnya
baik secara reseptif maupun produktif. Pelajar BIPA mampu mengapresiasi
sastra Indonesia dalam berbagai bentuknya (prosa, puisi, drama, syair
lagu).
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh yang
mewakili Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas
melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan DIKMAS Indra Yustina, S.Kom
dalam sambutannya mengatakan, dengan kegiatan ini nantinya akan
terbentuk Asosiasi BIPA di Kabupaten Gunung Mas, Asosiasi ini bisa
menyediakan pengajar bahasa Indonesia untuk penutur Asing, sehingga pada
akhirnya bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional antar
bangsa terutama di dunia kerja.
Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Drs. Wayan Tama, M. Hum menuturkan, kita berupaya untuk semua sektor
baik itu di bidang pariwisata kebudayaan dalam kita menangani
masalah-masalah orang asing yang bekerja di Indonesia agar kita
memberikan semacam pemahaman-pemahaman kepada mereka, agar mereka
menguasai bahasa Indonesia agar tidak terjadi masalah yang
disharmonisasi.
“Saat ini pengajaran Bahasa Indonesia
mulai dilirik dan diminati oleh warga negara lain, terutama yang berada
di zona asia-pasifik. Saat ini lebih dari 22 negara menjadikan BI
sebagai bahasa kedua mereka,” ucapnya.
Dikatakannya, Sebagai sebuah sistem,
bahasa Indonesia harus dipandang sebagai salah satu kesatuaan yang utuh.
Oleh karena itu, bahan ajar tata bahasa diintegrasiksn dengan bahan
ajar aspek lain, begitu juga sistem tulis (ejaan). Aspek belajar bahasa
lisan (menyimak dan berbicara) serta aspek belajar bahasa tulis (membaca
dan menulis) dilakukan secara terintegrasi pula.
Di dalam negeri untuk menguatkan bahasa
Indonesia bagi pekerja orang asing, diberbagai negara kita sudah
melakukan kegiatan yang sama mendirikan lembaga-lembaga yang mengajarkan
bahasa Indonesia itu di luar negeri.
Keterkaitan dengan pihak terkait para
pemangku kepentingan yang semestinya bisa terlibat yang pertama wilayah
Kabupaten, minimal Bupati yang bisa bekerja sama agar membuat semacam
regulasi, setiap pekerjaan asing yang bekerja di wilayah Kabupaten yang
bersangkutan, wajib tersertifikasi tentang penguasaan bahasa Indonesia.
“Langkah pertama untuk menindaklanjuti kegiatan sosialisasi ini adalah adanya payung hukum, setelah payung hukum itu kita mencari data base pendataan di Gunung Mas, di mana wilayah orang asing itu banyak disitu akan kita garap, kalau sudah terbagun data base, kami akan mendirikan Asosiasi, dari Asosiasi kami akan menjaring kerja sama, sehingga tidak susah-susah harus datang ke Kabupaten Gunung Mas tinggal kami melakukan monitoring,” Jelasnya.
Gunung Mas – Wakil Bupati Gunung Mas , Ir. Efrensia L.P. Umbing, M.Si menyatakan sangat baik bagi kaum perempuan yang sudah bersuami di Gumas untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB), karena manfaat dari KB adalah mengatur kelahiran,membina ketahanan keluarga,dan meningkatkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
“Boleh-boleh saja kalau ingin memiliki anak lebih dari dua, asalkan jarak kelahirannya diatur, jangan terlalu dekat. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan kemampuan seorang ibu merawat anaknya, serta kondisi fisik seorang ibu.
“Jangan belum sempat pulih dari melahirkan, sudah hamil lagi, kasihan dong ibu dan anaknya,” kata Efrensia dibincangi pewarta usai meninjau pelayanan KB gratis yang dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan KB di taman kota Kuala Kurun, Kamis (27/6/2019) pagi.
Dikatakannya, mengatur jarak kelahiran sangat penting agar saat seorang ibu hamil ia mampu merawat bayi yang dikandungnya dengan baik, dengan asupan gizi ibu hamil yang optimal supaya anak yang dikandungnya saat dilahirkan terhindar dari stunting (anak bertubuh pendek akibat kekurangan gizi saat ibu hamil).
“Saya dan Pak Bupati serta kita semua berharap kaum perempuan di daerah ini melahirkan anak yang tidak mengalami stunting. Anaknya tumbuh dengan sehat dan pintar karena mengikuti program KB,” ucapnya.
“Lalu apa yang harus dilakukan supaya anak yang dilahirkan sehat, pintar dan tidak mengalami stunting?, yang harus dilakukan antara lain selama kehamilan ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, ibu saat hamil melakukan pemeriksaan minimal empat kali selama kehamilan, memberikan stimulasi pada janin dalam kandungan, wajib ikut posyandu dan bina keluarga balita setiap bulan, dan memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai dengan usianya,” ucapnya.
Kadisdalduk dan KB, Isaskar menyatakan melalui program KB pihaknya berharap ibu-ibu di Gumas menjadi sehat, pun halnya anak-anaknya menjadi anak yang sehat dan pintar.
“Program KB itu bukan melarang seorang ibu untuk hamil, melainkan mengatur jarak kelahiran anaknya dan mengatur berapa jumlah anak yang diinginkan selama masa suburnya, dan seperti yang disampaikan Wakil Bupati tadi, Pemkab Gunung Mas tidak membatasi anak harus dua, tetapi menyerahkan kepada keluarga-keluarga itu berapa anak yang mereka inginkan sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka,” terang Isas.
Dengan ikut KB, seorang ibu akan sehat, anaknya pun akan sehat dan pintar, terhindar dari stunting, dan dengan KB akan terwujud sebuah keluarga bahagia dan sejahtera.
“Sebagaimana visi Bupati dan Wakil Bupati, terwujudnya Kabupaten Gunung Mas yang bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera dan mandiri,” pungkas Isas.
Press release Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
Kuala Kurun, Wakil Bupati Gunung Mas Rony Carlos, S.Sos, didampingi Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Drs. Hansli Gonak, serta Pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dan undangan, pada Senin 18 Maret 2019 meresmikan gedung baru Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah yang berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro.
Wakil Bupati Gunung Mas Rony Karlos , S.Sos mengatakan “kita bangga menambah bangunan aset daerah yang baru, mudah-mudahan kedepan seluruh Instansi bersama pemimpin daerah yang baru dan jajarannya merencanakan pembangunan Pemerintah Daerah, dalam hal ini kantor tempat kita bekerja dan melayani”
“Kami Pemerintah daerah mensuport pembangunan ini tidak hanya satu sisi tetapi bermacam sisi, termasuk meresmikan bangunan yang sudah ada pada saat ini, agar kita bisa melayani masyarakat dengan lebih baik”
Harapannya “semoga lahan yang masih ada dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dengan maksimal, dan kepada seluruh pegawai BPPRD Kabupaten Gunung Mas agar nikmati berbuatlah baik untuk melayani masyarakat kita,” pintanya.
Diskominfo, SP Gumas – Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Drs. Yansiterson, M.Si mengukuhkan dan mengambil sumpah 18 (delapan belas) orang Pejabat Fungsional Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) dilingkungan Inspektorat Kabupaten Gumas, yang dilaksanakan pada hari Kamis (6/3/2019) bertempat di Aula Inspektorat Gumas Kuala Kurun.
Tampak hadir, Inspektur Kabupaten Gumas Luis Eveli, SSTP., M.A.P, Kepala Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Drs. Lurand, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gumas, serta undangan lainnya.
Sekda
Gunung Mas Drs. yansiterson, M.Si menyampaikan sambutannya pada acara,
pengambilan sumpah janji dan pelantikan P2UPD, rabu (6/3)
Dia mengucapkan selamat, kepada yang telah dilantik sebagai Pejabat Fungsional Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) selamat bekerja, teman-teman inilah amunisi baru yang menambah kekuatan Inspektorat Gumas kedepan.
“Saudara-saudara mempunyai tugas yang sangat berat, saudara-saudara
juga adalah aparat pengawasan intern pada instansi Pemerintah, dan pihak
lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Lebih lanjut dikatakan, bagi saudara-saudara yang baru saja diambil sumpah janji dan dilantik baik sebagai auditor atau P2UPD tentu saja akan memperkuat gerbong Inspektotarat Kabupten Gunung Mas kedepan. Selamat bekerja harus mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme.
Diskominfo, SP Gumas – Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar rapat Forum Koordinasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diikuti lintas sektor. Kegiatan bertempat di Aula BP3D Kabupaten Gunung Mas Kuala Kurun, Rabu (6/3/2019).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si saat membacakan sambutan tertulis Bupati Gumas, memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Dinas Kesehatan Gumas.
Foto bersama Usai pembukaan Rapat Forum Koordinasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diikuti lintas sektor, yang dipimpin oleh Sekda Gumas Drs. Yansiterson, M.Si di Aula BP3D Kuala Kurun, Rabu (6/3).
Gerakan masyarakat hidup sehat, merupakan suatu
tindakan sistimatis dan terencana, yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh bangsa, dengan kesadaran, dan kemauan dan kemampuan berprilaku sehat,
untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Diharapkan seluruh lintas sektor dan berbagai lapisan masyarakat,
dapat bekerja bersama-sama untuk mewujudkan pola hidup sehat. Dengan
pola hidup sehat yang dilaksanakan oleh masyarakat, maka berdampak juga
pada kesehatan yang terjaga, terciptanya lingkungan yang bersih,
sehingga produktivitas meningkat,” pintanya.
Pada saat ini juga, saya instruksikan kepada seluruh kepala OPD yang tergabung dalam Forum GERMAS ini, untuk merencanakan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan GERMAS mulai di level Kabupaten, Kecamatan hingga desa, sehingga apa yang diharapkan dari pelaksanaan GERMAS, mencapai hasil sesuai yang diharapkan.
“Mari kita wujudkan masyarakat Kabupaten Gunung Mas yang sehat dan sejahtera, dalam arti sesungguhnya,” kata Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, M.Si saat membaca sambutan Bupati Gumas.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Maria Efianti menyampaikan, Kabupaten Gunung Mas terpilih sebagai Kabupaten GERMAS. Kegiatan yang dilaksanakan hari ini, merupakan langkah awal untuk melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat. Semua komponen yang terlibat dalam Forum koordinasi nantinya akan bekerja bersama-bersama dalam pelaksanaan GERMAS.
Turut hadir mendampingi Sekda Gumas yaitu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr. Fery Irawan, MPH juga sebagai Narasumber, Kepala Dinas Kesehatan Gumas dr. Maria Efianti, serta yang mewakili Kepala OPD bersama pihak terkait lainnya.
Diskominfo, SP, Gumas – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas terus kerja keras untuk mewujudkan akreditasi sejumlah Puskesmas di masing-masing unit pelaksana teknis. Untuk memenuhi syarat akreditasi dibutuhkan upaya pembenahan terhadap berbagai sektor pelayanan dan prasarana.
Wakil Bupati Gunung Mas Rony Karlos, S.Sos mengatakan, Pukesmas merupakan ujung Tombak dan Tolak ukur pelayanan publik di bidang kesehatan. Keputusan Menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas.
Wakil Bupati Gunung Mas Rony Karlos saat menghadiri Survei Akreditasi FKTP di Aula Kecamatan Tewah, Selasa (26/2/2019).
“Perlu diketahui bahwa Kabupaten Gunung Mas
memiliki total 17 Puskesmas dengan 6 Puskesmas rawat inap dan 11 Puskesmas
rawat jalan, dengan jumlah sebanyak 13 Puskesmas yang telah terakreditasi. Puskesmas
Tewah merupakan rawat inap yang ditargetkan survei di tahun 2019,” kata Wakil Bupati Rony Karlos, S.Sos saat
manyampaikan sambutannya di Aula Kantor Kecamatan Camat Tewah, Selasa
(26/2/2019) pagi.
Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas sangat
diperlukan peran lintas sektor, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam
mendukung tercapainya target kinerja Puskesmas. Kami selaku pimpinan daerah
mendukung sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan Puskesmas karena Puskesmas tidak
dapat sendiri selama menjadi program dan kegiatannya dalam kesempatan yang
baik. Sehingga dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.
“Berkaitan
dengan hal tersebut, maka saat ini kita bersama-sama akan memulai kegiatan survey
akreditasi puskesmas di Tewah, dengan harapan menjadi puskesmas terakreditasi,
semangkin meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten
Gunung Mas,” tuturnya.