Salah satu contoh yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng), membakar lahan milik warga Bainovski seluas 0,5 H dengan cara Kearifan Lokal terletak di Linau KM. 16 Kuala Kurun.

“Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong mengatakan, para petani disini mempersiapkan lahan untuk berkebun atau berladang. Kegiatan hari ini membakar ladang secara terkendali dalam bahasa dayaknya manusul tana,” ungkapnya, Kamis (16/07/2020).

Pada hari ini kami bersama-sama menyaksikan bagaimana proses tata cara persiapan lahan yang akan dibakar untuk berladang, sehingga apinya tidak menjalar ke lahan sekitarnya, yang dimulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Ini merupakan model yang dibuat untuk percontohan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sesuai dengan harapan masyarakat melalui Dewan Adat Dayak (DAD) Kab. Gumas.

Bupati juga menerangkan, untuk warga masyarakat Kabupaten Gunung Mas, saat ini jangan dulu membakar lahan. Sementara menunggu payung hukum karena beberapa waktu lalu sudah dibuat Perdanya sesuai kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dengan DPRD apabila Perdanya keluar ke Kabupaten/Kota, itu yang menjadi dasar tindak lanjut untuk Perbup, dan setelah itu baru disosialisaikan kepada masyarakat Kabupaten Gunung Mas untuk berladang dalam melestarikan Kearifan Lokal.

Hari ini adalah contoh yang kita buat ini perlu saya garis bawahi, “setelah kegiatan simulasi perdana ini bisa membakar lahan. Tidak semua begitu, sehingga ini nanti menjadi dasar laporan kami dan Bapak Kapolres juga ke Bapak Kapolda Kalteng ini lho Kearifan Lokal, jangan salah persepi dan jangan salah informasi,” jelas Bupati.

Kalau yang namanya ladang adalah tebas tebang dulu, kalau bahasa dayak mandirik maneweng. Butuh waktu cukup lama, kalau tidak ada tebas tebang langsung dibakar itu namanya ada unsur kesengajaan membakar lahan, “Silahkan proses secara hukum, kalau seperti yang kita lakukan ini kelihatan bekas tebas tebangnya, cara membakarnya ada pembatas-pembatasnya ini kearifan Lokal yang perlu diketahui,” terang dia.

Berita ini disadur dari gunungmaskab.go.id